Tarif Kereta Api Ekonomi : siapa target marketnya?

Suatu ketika, Ibu saya tercinta di Surabaya berencana pergi ke Solo dengan kereta api. Ibu terbiasa pergi ke Solo menggunakan kereta api ekonomi krn harganya murah terlebih beliau sering ke Solo untuk mengurus Mbah Putri. Tak lama kemudian beliau sms saya yg berisi : “Tiket kereta ekonomi sekarang kog mahal banget, masa biasanya cuma 35rb jadi 100ribu, emang sih ber-AC tapi kan harganya memberatkan”

Saya langsung konfirm ke kawan-kawan dekat saya yg kebetulan bekerja di PT. KAI (Kereta Api Indonesia), mereka membenarkan kebijakan baru direksi mereka saat ini adalah meningkatkan pelayanan sekaligus tarif. Semua kereta ekonomi naik tarif 3x lipat karena ber-AC, memang wacana kedepannya adalah semua gerbong ber-AC.

Tentunya, kebijakan baru ini mengundang pro dan kontra. Target market kereta ekonomi selama ini untuk masyarakat menengah kebawah, berisi masyarakat yg butuh dan hanya mampu membeli tiket dengan harga murah. Jika sekarang harga naik 3x lipat, siapa target market kereta api ekonomi sekarang?

Saran saya, lebih baik tarif tiket kereta api ekonomi saat ini terbagi menjadi dua, ekonomi non AC dan ekonomi AC. Harga ekonomi AC 100rb namun yg non AC tetap di harga semula (rata-rata 35rb). Sehingga masyarakat masih memiliki pilihan jasa transportasi massal yg murah meriah. Jika begini, apa masyarakat dipaksa menggunakan jasa Bus antar kota? Memangnya kapasitas Bus kita memadai?

Semoga kebijakan ini bisa direvisi sehingga menghasilkan win-win solution untuk semua pihak. Karena bagi saya, sarana transportasi kereta api lebih aman, nyaman dan menyenangkan 🙂 jangan lupa untuk pemesanan tiket bisnis dan eksekutif dapat melalui www.kereta-api.co.id/tiket/em>

3 thoughts on “Tarif Kereta Api Ekonomi : siapa target marketnya?

  1. PT. KAI dari dulu tidak pernah peduli dengan konsumennya, sungguh ndak pantas harga segitu tuk kelas ekonomi. Moga mereka bisa lebih bijak lagi dengan harga tiket tersebut!

Tinggalkan komentar